Misi Yesus menurut Injil
-Yesus hanya diutus untuk umat Israel Matius 10:5-6 Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.Matius 15:24 Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.”
-Dihari kiamat Yesus hanya akan menghakimi 12 suku Israel Matius 19:28 Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. Misi Nabi Isa as menurut Al-Qur'an
- Nabi Isa hanya diutus untuk Bani Israil Qs. Ali Imran : 45. (Ingatlah), ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah). Qs. Ali Imran : 49. Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israel
Qs Ash-Shaff :6. Dan (ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata: “Hai Bani Israel, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu,
- Dihari kiamat Nabi Isa as hanya akan menjadi saksi terhadap bani Israel Qs. An-Nisaa’ :159. Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari Kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka ( Bani Israel ).
Kesimpulan Misi Nabi Isa as/Yesus menurut Injil dan Al-Qur'an 1. Isa as/Yesus diutus hanya untuk bangsa Israel 2. Dihari kiamat Isa as / Yesus hanya akan menghakimi suku Bani Israel 3. Yang berhak menjadi pengikut Yesus hanya orang-orang Israel 4. Orang-orang diluar bangsa Israel tidak dikenal Yesus.
Bagaimana pandangan Kristen tentang perintah Yesus ? Kristen mengikuti ajaran Paulus dan menyimpang dari perintah Yesus. Yesus melarang murid-muridnya pergi ke Asia dan kebangsa-bangsa lain untuk menyebarkan ajarannya, tetapi Paulus malah berbuat sebaliknya.
Dalam Matius 10:5-6 dengan jelas Yesus mengatakan “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain ...”. Tapi apa yang kita saksikan di lapangan saat ini kenyataannya sungguh berbeda. Kasus kristenisasi yang terjadi di negeri kita sangat gencar. Metode yang mereka gunakan pun sangat beragam, mulai dari pengamen di bus-bus hingga metode D3 (Dipacari, Dihamili, Dikristenkan).
Umat Kristen tidak mengikuti Yesus tapi mengikuti ajaran Paulus. Paulus tak lebih dari seorang penipu yang mengaku sebagai murid Yesus. Bahkan mengaku pula mendapat wahyu dari Tuhan. Dia menyatakan dirinya sebagai Rasul.
Kisah Para Rasul 18:6 ...Mulai dari sekarang aku akan pergi kepada bangsa-bangsa lain.”
Kisah Para Rasul 22:21 Tetapi kata Tuhan kepadaku: Pergilah, sebab Aku akan mengutus engkau jauh dari sini kepada bangsa-bangsa lain.”
Roma 11:13 Aku berkata kepada kamu, hai bangsa-bangsa bukan Yahudi. Justru karena aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, aku menganggap hal itu kemuliaan pelayananku,
Roma 1:5 Dengan perantaraan-Nya kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya.
Roma 15:18 Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan perbuatan,
I Tesalonika 2:16 karena mereka mau menghalang-halangi kami memberitakan firman kepada bangsa-bangsa lain untuk keselamatan mereka.
Bagaimana tentang Amanat Agung ? Matius 28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,.
Umat Kristen berpegang pada Amanat Agung dalam mendakwahkan agama Kristen. Ayat diatas dikatakan oleh Yesus setelah mati disalib. Kalau teks ayat diatas dianggap benar maka bertentangan dengan kata Yesus waktu sebelum disalib dalam Matius 10:5 dan Matius 15:24 (telah disebutkan diatas) dimana Yesus melarang murid-muridnya pergi ke bangsa lain tetapi hanya boleh pergi ke umat Israel yang hilang.
Ini adalah contoh ayat-ayat yang telah diubah oleh Gereja dengan tujuan agar sesuai dengan kepentingan mereka. Untuk menghindari pencemaran Yesus yang dianggap tidak konsekwen maka dirombakklah kata-kata pada Matius 28:19. Yang seharusnya adalah " Maka pergilah kebangsa muridku baptiskanlah......". Berubah menjadi ”Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah.....”. Jadi sesungguhnya Yesus memerintah murid-muridnya untuk pergi ke bangsa murid-murid Yesus yaitu 12 suku bangsa Israel bukan keseluruh bangsa.
Perombakan kata-kata pada Matius 28:19 ada kemungkinan untuk melegalisir perkataan Paulus bahwa Paulus akan mengajarkan ajarannya bahwa Yesus adalah Kristus kepada bangsa-bangsa lain diluar bangsa Israel seperti yang dikatakan Paulus pada :
Kisah rasul 18:5-6 Ketika Silas dan Timotius datang dari Makedonia, Paulus dengan sepenuhnya dapat memberitakan firman, di mana ia memberi kesaksian kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesus adalah Mesias. Tetapi ketika orang-orang itu memusuhi dia dan menghujat, ia mengebaskan debu dari pakaiannya dan berkata kepada mereka: “Biarlah darahmu tertumpah ke atas kepalamu sendiri; aku bersih, tidak bersalah. Mulai dari sekarang aku akan pergi kepada bangsa-bangsa lain.”
Jadi, menurut Al-Quran ajaran Yesus adalah hanya untuk Bani Israel. Menurut Injil pun demikian, bahwa risalah yang diemban Yesus hanya untuk bani Israel saja. Tapi surat-surat yang ditulis oleh Paulus (yang dijadikan bagian dalam teks Kitab Suci/Bibel) sangat bertentangan dengan ucapan Yesus.
Ironisnya, ajaran yang diikuti oleh umat Kristen saat ini adalah apa yang diucapkan Paulus, bukan Yesus. Lalu pengikut siapakah mereka sesungguhnya ? Sudah jelas, umat Kristen bukan pengikut Yesus.
oleh Menjawab Berbagai Fitnah FaithFreedom pada 27 November 2010 pukul 5:11 ·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar